JAKARTA, INDONESIADAILY.CO.ID-
Salah satu rangkaian acara peringatan ulang tahun Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) ke-38, ‘APLI Exhibition 2022’ yang digelar sejak Minggu (24/7) dan diikuti oleh 43 perusahaan dari total 108 perusahaan di bawah naungan APLI resmi ditutup Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, Selasa (26/7).
Mendag Zulkifli Hasan mengatakan, konsep direct selling yang dilakukan APLI sangat penting dalam membangun pemberdayaaan sumber daya manusia.
“Pola penjualan direct selling atau MLM, itu melatih seseorang untuk menjadi entrepreneur, yang nggak ngerti apa apa, diajari sampai terampil dan mengerti usaha, jadi bagus sekali. APLI itu sebetulnya pemberdayaan sumber daya manusia kita sehingga menjadi terampil, itu yang paling penting,” kata Mendag Zulkifli Hasan usai menutup APLI Exhibition 2022, di Outdoor Pasaraya-Seibu Blok M, Jakarta Selatan.
Pemerintah, tambah Mendag, sangat mendukung langkah dan upaya APLI dalam mengembangkan industri direct selling di Tanah Air.
“Jutaan orang terlibat, orang yang nggak kerja, diajari jadi bisa kerja, orang yang nggak produktif, diajari bisa jadi produktif. Saya mendukung dan mensuport serta mengapresiasi yang dilakukan oleh teman teman APLI,” ujar Menteri yang biasa disapa Zulhas ini.
Ketua Umum APLI Kany V Soemantoro mengatakan, eksistensi APLI pada eksibisi ini membawa banyak dampak di mana pendidikan, pengetahuan dan sosialisasi dari industri ini semakin meluas.
“Dan tadi ekspektasi dari mendag sendiri tentang industri ini membuat kita semakin bersemangat. Jadi pastinya di tahun depan kita akan bikin yang lebih baik dan lebih expanding lagi dari segi sosialnya,” ujar Kany.
Sementara itu Wakil Ketua Umum APLI, Andam Dewi mengatakan, masyarakat Indonesia merupakan masyarakat entrepreneur, mulai dari penjualan di rumah-rumah seperti misalnya menjual makanan. Dengan ada di APLI, sudah saatnya masyarakat mendapatkan pemahaman mengenai bisnis direct selling yang baik.
“Sudah waktunya Indonesia untuk bangkit lagi karena dengan bisnis penjualan langsung ini kita tidak butuh modal yang besar, tapi yang diperlukan adalah kegigihan dan pengetahuan bisnis dan produknya,” kata Andam Dewi.
(ayen; foto mm