JAMBI (Indonesiadaily.co.id),-
Dikucilkan dan dijauhi secara sosial menjadi salah satu dampak yang dikhawatirkan oleh para pasien yang terpapar covid-19. Itulah kenapa, banyak pasien yang tidak jujur dan menutupi gejala-gejala yang dialaminya saat dilakukan pemeriksaan pencegahan covid oleh petugas medis. Hal ini biasa dilakukan karna kebanyakan dari mereka takut akan dijauhi dan dikucilkan dari lingkungan sekitar.
Namun pemandangan berbeda terjadi saat proses penjemputan pasien covid di Sungai Duren yang dilakukan oleh Satgas covid-19 Rumah Sakit Arifin, baru-baru ini. Meski dengan tetap menjaga jarak, para tetangga terus meneriaki kata- kata semangat untuk memberikan dukungan moral kepada tetangga mereka yang dijemput oleh petugas. Diiringi seruan semangat dan kalimat-kalimat positif para warga yang mendoakan kesembuhannya, pasien tersebut turut mengucapkan terima kasih dan melambaikan tangan sembari masuk ke dalam mobil ambulance yang telah siap membawanya ke rumah sakit guna pemeriksaan kesehatan lebih lanjut dan melakukan isolasi sementara.
“Semangat bang, semangat,” teriak warga sekitar.
Diketahui bahwa pasien baru saja pulang dari perjalan dinas tugas di luar kota dan kemudian merasakan gejala seperti demam, serta diiringi batuk. Ricko, salah satu tetangga pasien mengungkapkan bahwa sebelumnya pasien sudah mengeluh tentang gejala covid yang dialaminya. “Hari sebelumnya dia mengeluh tentang gejala sakit yang alaminya kemudian kami suruhlah istirahat dan isolasi mandiri dirumah dulu,” ujar Ricko, salah satu warga sekitar.
Akan tetapi di keesokan harinya sakit dialami tidak kunjung membaik. Pasien kemudian mengabari salah satu tetangga untuk meminta bantuan. Kabar kemudian menyebar melalui grup whatsapp warga. Mengetahui hal ini warga pun saling berbagi tugas untuk menghubungi satgas, dan menyiapkan disinfektan untuk melakukan penyemprotan di daerah sekitar rumah pasien. “Saat proses penjemputan para warga saling menjaga jarak dan tetap memberikan dukungan pada yang sakit supaya tidak sedih dan tau bahwa kami tetap mendoakan kesembuhannya,” ujar Ricko.
Tak berhenti sampai disitu para warga kemudian langsung bahu-membahu melakukan penyemprotan disinfektan yang telah disediakan oleh ketua RT dan kepala desa. Warga kemudian melakukan penggalangan dana dan sembako untuk diberikan kepada keluarga pasien. “Setelah ambulance pergi para warga langsung berinisiatif melakukan sumbangan dan memberikan bahan pangan dan sembako untuk diberikan kepada keluarga,” pungkas kiki, salah satu warga.
Setelah proses penjemputan pula Asmadi, Ketua RT dan pejabat desa setempat kemudian memberikan himbauan kepada para warga untuk bersama menerapkan protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran virus Covid-19 terhadap para warga. Banyak acara yang terpaksa harus diundur sementara, mengurangi kumpul-kumpul antar warga, dan menerapkan 3M yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. “Kami terpaksa menunda sementara acara-acara yang akan diadakan dalam waktu dekat ini guna menghindari kontak langsung antar warga. Protokol kesehatan juga akan semakin diperketat selama 2 minggu kedepan” Jelas Rio Asmadi, ketua RT 10.(ynn)
Ditulis oleh : Adharani Kosasih