• HOME
  • PELANGI
  • PESONA NEGERI
  • EKBIZ
  • HIBURAN
  • TNI-POLRI VOICE
  • AVID
  • TOKOH
  • OPINI
Indonesia Daily
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Indonesia Daily
  • HOME
  • PELANGI
  • PESONA NEGERI
  • EKBIZ
  • HIBURAN
  • TNI-POLRI VOICE
  • AVID
  • TOKOH
  • OPINI
  • Follow
    • Facebook
    • Twitter
    • Google+
    • Youtube
    • Instagram
    • RSS
In Memoriam Beddu Amang : Deklarator Pembubaran PKI Oktober 1965
Beddu Amang (Tengah)/Pinisi.co.id
Home
TOKOH

In Memoriam Beddu Amang : Deklarator Pembubaran PKI Oktober 1965

January 10th, 2021 adminid TOKOH

BEDDU AMANG panggilan akrab Abdurrahman untuk Suku Bugis — di tahun 1965-an mengukir kisah heroik. Sebagai aktivis HMI, yang juga pernah menjadi Ketua HMI Cabang Yogya sebelum dr. Sigiat, Beddu menjadi motor penggerak anti-PKI di Yogya.

Ingat! Melawan PKI tahun 1965-1967 di Yogya bukan perkara mudah. PKI saat itu menguasai hampir seluruh wilayah DIY.

Semua DPRD Yogya, dikuasai PKI. Di Yogya, hanya ada 8 kantong Islam, yaitu Kauman, Notoprajan, Suronatan, Karangkajen Kadipaten Kulon, Pakualaman, dan Nitikan — yang aman dari “kerumunan” PKI. Itu pun hampir tiap malam, 8 kantong Islam itu diteror kader partai palu arit. Kader-kader PKI yang menguasai Yogya sering melakukan razia dan meneror orang yang salat.

Orang tak berani keluar rumah. Karena di jalan utama, arak-arakan kader PKI dengan yel-yel “Bubarkan HMI, Bunuh Penghisap Darah Rakyat, dan Habisi Tuan Tanah” terus menggema. Yang dimaksud penghisap darah rakyat versi PKI adalah pengusaha muslim. Dan tuan tanah adalah kyai dan haji yang mengelola yayasan amal yang mempunyai tanah luas untuk sekolah Islam dan pesantren.

Mahasiswa UGM, terutama anggota HMI, yang tinggal di Bulaksumur, Terban, dan Pingit, jika malam mengungsi ke salah satu kampung Islam tadi. Pak Dochak Latief bercerita, ia kos di perumahan dosen UGM, Bulaksumur. Tapi kalau malam mengungsi ke Kauman. Orang CGMI, Pemuda Rakyat, Gerwani tiap malam — kata Dochak — melakukan razia di pinggir jalan. Kalau tahu mahasiswa itu aktivis HMI, bisa dibawa ke Posko Pemuda Rakyat. Jika sudah demikian, keselamatannya terancam.

Begitu berkuasanya PKI di Yogya sehingga orang militer tertinggi, Kol. Katamso dan Letak Sugiono — masing-masing Komandan Resort Militer Pamungkas dan wakilnya diculik dan dibunuh. Saat itu, awal awal Oktober, Yogya sudah dikuasai militer Dewan Revolusi bentukan Kol. Untung. RRI Yogya sudah mengumumkan pembentukan Dewan Revolusi dengan ketua Mayor Mulyono, kepala staf administrasi di Korem Pamungkas. Mulyono ini pula yang memerintahkan penculikan terhadap Katamso dan Sugiono, yang notabene atasannya sebelum Kol. Untung membentuk Dewan Revolusi.

BACA JUGA:  Didi Kempot Maestro CampurSari Penikmat Ikan Asin

Dalam kondisi itulah tokoh-tokoh HMI Yogya seperti Beddu Amang, Sugiyat, Tawang Alun, dan Amidhan mencari strategi untuk menyelamatkan umat. HMI Cabang Yogya, misalnya, mengutus Amidhan Shaberah menemui Sulastomo, ketua PB HMI di Jakarta untuk melaporkan kondisi keamanan Yogya yang gawat dan dikuasai Dewan Revolusi.

Sulastomo dikenal dekat dengan Jenderal Soeharto, Pangkostrad, yang mendapat mandat khusus dari Bung Karno untuk mengamankan Indonesia paska penculikan para jenderal. Dengan melaporkan peristiwa penculikan Katamso dan Sugiyono, harapannya Jenderal Soeharto segera mengamankan Yogya. Apalagi Sugiyono yang diculik PKI itu, pernah jadi asistennya Soeharto waktu peristiwa Serangan 1 Maret 1949 di Yogya.

Perkiraan aktivis HMI Yogya benar. Mendapat laporan suasana Yogya yang mencekam, Soeharto nengirimkan pasukan RPKAD ke Yogya. Begitu pasukan baret merah datang ke Yogya dengan peralatan militer lengkap, Beddu Amang ikut menyambutnya. HMI Yogya pun merapat ke pasukan pimpinan Sarwo Edhie Wibowo itu.

Beddu Amang, saat itu Sekjen Front Pancasila — organisasi bentukan Dahlan Ranuwihardjo, sesepuh HMI yang dekat Bung Karno — menginisiasi rapat akbar di alun-alun Utara Yogya, depan masjid Kauman, 21 Oktober 1965. Bersama Saibani sebagai ketua Front Pancasila, Beddu Amang membacakan deklarasi pembubaran PKI di Yogya saat itu.

Gempar! Karena Jakarta belum membubarkan PKI, tapi Front Pancasila Yogya sudah membubarkannya. Akibat deklarasi itu, kader-kader PKI marah kepada umat Islam. Delapan kantong Islam seperti disebutkan di atas, tiap malam dijaga pasukan RPKAD. Kedatangan pasukan baret merah tersebut, terutama kehadirannya di kantong-kantong Islam Yogya, menjadikan perlawanan umat terhadap CGMI, Pemuda Rakyat, dan Gerwani makin berani.

Baru setelah Jenderal Soeharto mendapat Supersemar dari Bung Karno, sehari kemudian, 12 Maret PKI resmi dibubarkan. Yogya pun berangsur pulih, sampai akhirnya benar-benar aman.

BACA JUGA:  Selamat Jalan H Alex Asmasubrata "Sang Pebalap dan Politisi Nasional"

Itulah salah satu momen penting perjuangan Beddu Amang di Yogya untuk menyelamatkan bangsa Indonesia. Abdurrahman atau Beddu Amang — pejuang antiPKI, Menteri Negara Urusan Pangan/Kepala Bulog
1995-1998, alumnus Fakultas Pertanian UGM itu — wafat Sabtu sore dalam usia 85 tahun Sabtu pukul 17.00 WIB di RS Pondok Indah Jakarta.

Semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWT dan di sana mendapat tempat terbaik di Sisi-NYA. Aamiin. Al- Fatihah

Oleh: Syaefudin Simon
Aktivis HMI Yogya Komisariat FMIPA UGM

 

 

 

 

  • Tags
  • #Beddu Amang #Bugis #PKI #Yogyakarta #Siberindo
Facebook Twitter Google+ LinkedIn Pinterest
Next article Pariwisata Desa Jabar Tekan Ketimpangan Ekonomi Kota dan Desa
Previous article Pasca Longsor, Jalur Bukit Tinggi - Lubuk Basung di Ngungun Sumbar Kembali Normal

adminid

BACA JUGA :

Tabib Hendro Saputro Sebagai Relawan Juru Kunci Gunung Sinabung, Siap Pantau Aktifitas Sinabung dari Sisi Spiritual TOKOH
January 24th, 2021

Tabib Hendro Saputro Sebagai Relawan Juru Kunci Gunung Sinabung, Siap Pantau Aktifitas Sinabung dari Sisi Spiritual

Doa Terbaik dari Bali Untuk Megawati Sukarnoputri ‘Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam’ TOKOH
January 24th, 2021

Doa Terbaik dari Bali Untuk Megawati Sukarnoputri ‘Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam’

20 Menit Bersama “Kehangatan” Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo TOKOH
January 22nd, 2021

20 Menit Bersama “Kehangatan” Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo

President the World Peace Committee 202 Negara HE. Prof. DR. Djuyoto Suntani Meninggal Dunia TOKOH
January 18th, 2021

President the World Peace Committee 202 Negara HE. Prof. DR. Djuyoto Suntani Meninggal Dunia

Berbagi Inspirasi bersama K.H.Aceng Zakaria, Ulama Penulis Buku “Al-Muyassar Fi ‘Ilm Al-Nahwi” TOKOH
January 17th, 2021

Berbagi Inspirasi bersama K.H.Aceng Zakaria, Ulama Penulis Buku “Al-Muyassar Fi ‘Ilm Al-Nahwi”

Innalillahi, Kita Kehilangan KH Abd Hamid Ponpes Bata-bata Pamekasan TOKOH
January 16th, 2021

Innalillahi, Kita Kehilangan KH Abd Hamid Ponpes Bata-bata Pamekasan

POPULARsyafrianto
Dihadiri Bupati Terpilih, Warga Sambut Hangat Jambore Jurnalistik HPN 2021 di Agam Sumbar PESONA NEGERI

Dihadiri Bupati Terpilih, Warga Sambut Hangat Jambore Jurnalistik HPN 2021 di Agam Sumbar

Jan 24th, 2021
Genjot Pariwisata, Pokdarwis Nagari Kampung Pinang Agam Goro “Massal” PESONA NEGERI

Genjot Pariwisata, Pokdarwis Nagari Kampung Pinang Agam Goro “Massal”

Jan 24th, 2021
TERKINI
Jan 24th 12:03 PM
TOKOH

Tabib Hendro Saputro Sebagai Relawan Juru Kunci Gunung Sinabung, Siap Pantau Aktifitas Sinabung dari Sisi Spiritual

Jan 24th 8:42 AM
TOKOH

Doa Terbaik dari Bali Untuk Megawati Sukarnoputri ‘Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam’

Jan 24th 8:15 AM
EKBIZ

#Drive Your Ambition, PT MMKSI Luncurkan “Limited Edition” Mitsubishi Pajero Sport

Jan 24th 7:42 AM
PELANGI

Menteri Digital Asean, Indonesia Tekankan Keamanan Siber dan Kedaulatan Data

Jan 23rd 7:14 PM
EKBIZ

Saatnya Dapat Penghasilan Dari VTube

Jan 23rd 6:53 PM
HIBURAN

Hana Saraswati Ingin Mendapat Peran Jadi Orang Gila

Jan 23rd 6:08 PM
HIBURAN

Callista Arum Belajar Akting Dari Dian Nitami di Lokasi Syuting Buku Harian Seorang Istri

MEMBER
  • HOME
  • PELANGI
  • PESONA NEGERI
  • EKBIZ
  • HIBURAN
  • TNI-POLRI VOICE
  • AVID
  • TOKOH
  • OPINI
  • Back to top
© Indonesia Daily 2020. All rights reserved. Member of Asri Media Group
Developed by Id Team