Riau (indonesiadaily.co.id)
Keindahan alam danau PLTA Koto Panjang di Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar Provinsi Riau bagaikan magnet menarik peminat orang untuk berwisata ke sana. Seperti kali ini sejumlah Sejumlah penghobi motor vespa memilih danau PLTA Koto Panjan sebagai destinasi liburan akhir pekan mereka.
Cuaca pagi itu tidak terlalu menyengat panas. Sinar matahari masih malu-malu untuk keluar menembus mendung. Sejumlah pehobi motor vespa inipun yang sudah saling menepati janji, pada Sabtu (3/4), bersua di titik kumpul yang telah disepakati yakni Kedai Kopi Sibuk, Jalan W.R Supratman, Pekanbaru. Dimana lokasi ini dipilih menjadi tempat titik kumpul para pehobi motor gaek itu. Sementara, waktu telah menunjukan pukul 07.00 WIB, para rider buncit dengan sigap mengengkol motor mesin kanan andalanya.
Vespa dikemudikan bergerak beriringan melintasi Jalan Sudirman, Pekanbaru. Lalu, menuju arah perbatasan Kota. Suara knalpot kuda besi dari Italia itu meraung, memecah suasana pagi. Kecepatannya menembus 70 km/jam.
Selanjutnya, konvoi melibas jalan lintas Riau – Sumbar, ke arah Kota Bangkinang, Kampar. Waktu itu, lalu lintas tidak begitu ramai, para rider buncit terus memacu mesin sprint 150 cc. Usia motor vespa yang ditunggangi sudah berusia 45 tahun (1976), meski begitu masih terlihat gagah mengaspal di jalan raya.
Di perjalanan, posisi tangan kiri rider selalu siaga menggenggam kopling, sambil mengatur perpindahan gigi persneling. Sekali waktu, tali gas dikendurkan, mengikuti nyali yang sedikit ciut ketika menggagahi sejumlah tikungan tajam.
Perahu motor membawa para rider mengelilingi sejumlah kerambah ikan. Ketika diperjalanan, ribuan kerambah menjadi panorama sejauh mata memandang. Perahu yang ditumpangi bergerak lamban menyusuri danau, membelah air yang tenang. Pecahan gelombangnya membuih putih perlahan hilang, hanyut tersapu ke dalam air Danau PLTA Koto Panjang.
Di perjalanan terlihat juga aktifitas petani memberi pakan ratusan ikan mas (Cyprinus carpio). Pemandangan hilir mudik petani membawa hasil panen ikan juga selalu tampak berpapasan. Ataraksi seperti ini menjadi magnet yang memikat mata tamu yang datang.
Tidak hanya ikan mas, petani kerambah Danau PLTA Koto Panjang juga membudidayakan ikan nila (Oreochromis niloticus). Ukuran Ikan nila disini lumayan besar. Berat per 1 ekor ikan bisa mencapai 2 kilogram.
“Danau kerambah ini bagus sekali. Disini kita jadi tahu aktifitas para petani kerambah dan pendapatan ekonomi para pelaku usahanya. Selain itu, pemandangan alam disini sangat eksotik, pastinya tidak ada di kota besar,” ungkap Ridho Adrianysah.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata provinsi Riau, Roni Rakhmat menuturkan, Kampar adalah bentang harapan. Kecantikan alam, keunikan kultur, sejarah, ragam peninggalan, kuliner dan permainan anak negeri bersatu dalam harmoni.
“Belakangan kita mendapati Kampar berada di barisan terdepan dalam merespon dunia kepariwisataan. Paling menarik, tentu saja, bagaimana ia dikelola tanpa meninggalkan kearifan lokal. Dari Lubang Kalam, terus Puncak Kompe. Menyusul di Tepian Mahligai. Kampar memang sedemikian laju,” tandas Roni Rakhmat.
yan