JAKARTA (Indonesiadaily.co.id),-
Ditengah situasi Pandemi, hampir semua sector usaha mengalami dampak perlambatan dalam usaha.
Terlebih usaha-usaha yang konvensional yang tidak mengembangkan usahanya melalui digitalisasi tentu terkendala karena pembatasan ruang gerak pertemuan pembeli dan penjual.
Namun apapun usaha kita perlu dipertahankan ditengah terpaan musibah Pandemi yang belum tau kapan berakhirnya. Terutama perushaan pers.
Untuk dapat survive, Konglomerat Indonesia Chairul Tanjung berbagi 3 tips penting untuk para pelaku usaha dapat bertahan ditengah kondisi saat ini.
Dikutip Sabtu (13/02/2021) dari laman Siberindo.co, media partner indonesiadaily.co.id, Chairul Tanjung menyampaikan, kondisi saat ini seperti berjalan di lorong gelap yang masih mencari-cari titik cahaya di ujung sana karena belum ada kepastian kapan pandemi COVID-19 berakhir.
Oleh sebab itu, kata taipan terkaya nomor sembilan di Indonesia ini, kiat utama bagi pelaku usaha adalah selalu menjaga optimisme. Dengan menjaga optimisme itu, masih menurut dia, maka ke depannya akan mampu melihat berbagai peluang sekecil apapun.
“Sudah menjadi hukumnya bahwa setiap krisis maka peluang pasti kian mengecil. Nah ini terkait kiat kedua, sekecil apapun peluang itu harus ditangkap,” papar mantan Menko Perekonomian menggantikan Hatta Rajasa sejak 19 Mei 2014 hingga 20 Oktober 2014.
Jika karena kondisi pandemi kian menutupi celah bisnis, termasuk di dunia media massa, maka kiat ketiga adalah ciptakan peluang usaha.
“Jika peluang tak ada, apa yang harus dilakukan ? Maka ciptakan peluang usaha. Inilah prinsip jika mau jadi entrepreneur (wirausahawan),” ujar pria yang lahir di Jakarta, 16 Juni 1962.
Ayah dari Putri Tanjung ini mengakui bahwa memang hal itu gampang diucapkan tetapi tak mudah dikerjakan. Tetapi, dengan diawali optimisme maka ia yakin semua bisa dikerjakan. Ia juga mengemukakan bahwa setiap daerah dan media punya tantangan dan peluang berbeda-beda.
“Dan secara teori ini tidak ada, misalnya hadapi sebuah tantangan harus langkah A atau B. Setiap tantangan pasti ada jalan keluarnya. Jadi jalan keluar sebuah tantangan harus dicari yang disesuaikan dengan karekter daerah dan media masing-masing,” ujar CT.
CT mencontohkan, peluang yang terbuka saat ini adalah produk TV digital hanya bermodal beberapa kamera yang harganya sekitar Rp5 jutaan sudah bisa melakukan bisnis menjanjikan.
Padahal dulu butuh dana hingga ratusan miliar rupiah tetapi kini dengan mudah bisa memanfaatkan kanal digital semacam Youtube.
“Seperti saya sebut di awal, hidup seperti kue donat. Orang optimistis dapat rotinya, meski mungkin sedikit tetapi yang pasimistis dapat bolongnya,” kata Chairul Tanjung dalam Webinar “Jurnalisme Berkualitas: Menguatkan Keberlanjutan Profesi Wartawan Dan Penerbitan Pers Guna Menyehatkan Demokrasi di Tengah Gempuran Disrupsi Digital” terkait Hari Pers Nasional (HPN), Minggu 7 Februari 2021. (*)
#HPN2021/smsi